Saturday, November 10, 2012

Cerpen

Cerpen


Surat Kepada Tuhan

Disebuah bukit, tinggal seorang keluarga sederhana. Suami yang berprofesi sebagai petani dan peternak, dan istrinya sebagai ibu rumah tangga dan 2 anaknya. Suaminya bernama Lencho. Dia berharap kalau hari akan hujan. Ternyata hari pun memang hujan, dia menyuruh anaknya masuk kerumah. Lencho merasa senang dan melihat keadaan ladangnya dari jendela. Tapi setelah beberapa menit, hujan itu pun berganti menjadi hujan salju.
" Apa yang terjadi, kenapa hujannya berganti jadi hujan es " kata Lencho dengan perasaan khawatir.
Tidak lama kemudian, ladang yang ditanami sayur-sayuran punya Lencho tersebut tertutup oleh salju.
Sontak, Lencho pun sedih karena ladangnya tersebut sudah tidak ada gunanya lagi.
" Apa yang akan kita lakukan, Semua ladang kita sudah tertutup oleh salju " kata Lencho dengan raut wajah yang sedih.
" Jangan pernah berputus asa suamiku, kita masih mempunyai harapan yaitu membuat Surat Kepada Tuhan. " kata istrinya Lencho.
Tidak lama kemudian, Lencho melakukan apa yang dikatakan istrinya tadi, yaitu membuat surat kepada tuhan. Dia membuat surat itu yang isinya : " Ya Tuhan, tolonglah aku ini. Berikanlah aku uang 100 peso untuk memperbaiki ladangku yang sudah tidak ada gunanya lagi ya tuhan. "
Surat itu dibuat dengan bertanda tangan TUHAN.
Setelah itu, dia antarkan surat itu ke tukang pos.
Tidak lama kemudian, sang kepala pos merasa aneh dengan surat yang satu ini, surat yang satu ini adalah suratnya Lencho. Sang kepala pos itu tertawa ketika membaca surat yang dibuat oleh Lencho.
" Surat apa ini, isinya lucu " kata sang kepala pos dengan terbahak-bahak.
Namun, ketika membaca surat itu dengan baik, sang kepala pos itu merasa iba melihat isi surat itu. Entah kenapa dia menyuruh pegawai posnya itu untuk menyisihkan sedikit gajinya kepada Lencho, termasuk gaji sang kepala pos.
Setelah terkumpul semua, sang kepala pos itu membalas surat dan memberikannya kepada Lencho melalui pegawai pos. Karena sang kepala pos itu baru berbuat kebajikan, dia menengoknya dari luar.
Setelah membaca surat itu, Lencho merasa marah dan membalas surat itu yang isinya
" Ya tuhanku, kenapa kau hanya memberikanku 70 peso, padahal aku masih membutuhkan 30 peso lagi. Tapi jangan berikan surat ini kepada pegawai pos karena hamba yakin pegawai pos itu orang-orang brengsek. "




0 comments:

Post a Comment